Kamis, 16 Oktober 2014

beriman kepada Nabi dan Rosul



BERIMAN KEPADA NABI DAN ROSUL ALLAH

(dikutip dari berbagai sumber)
Seorang Nabi  adalah pesuruh Tuhan. Dia adalah utusan Tuhan untuk manusia. Seorang utusan mesti memiliki surat kepercayaan, beberapa tanda yang menunjukkan kebenarannya.Tak seorangpun akan diterima sebagai seorang utusan karena keinginannya sendiri. Karena itu, kita dapati bahwa Perorangan-perorangan itu yang dipercaya menjadi  Nabi-nabi dilengkapi dengan beberapa kekuatan-kekuatan yang luar biasa yang tidak terdapat pada  orang-orang  lain.  Musa diberi kelebihan oleh Tuhan untuk mengubah  tongkatnya  menjadi seekor ular, merubah air menjadi darah, dan membelah laut dengan  pukulan  tongkatnya. Nabi Isa diberi kelebihan untuk menyebutkan orang sakit tanpa obat, membuat orang buta dapat melihat, menghidupkan  orang  mati, dan, menurut kitab Suci Al-Qur'an dapat berbicara sewaktu dia dalam ayunan (buaian). Muhammad dilengkapi ucapan yang mulia (sangat baik), Al-Qur'an, dalam bahasa Arab
Nabi adalah contoh untuk manusia. Dia akan berbagi dengan mereka sifat-sifat yang sama, kemampuan yang sama dan keterbatasan yang sama. Harus mampu memberi contoh yang baik. Harus mempunyai kesanggupan menarik orang-orang untuk Mengikuti ajarannya. Bila Nabi mempunyai sifatsifat yang "biasa," orang-orang tidak akan mengikuti contohnya.

Kesempurnaan yang ditunjukkan oleh seorang   Nabi akan memungkinkan diikuti oleh pengikut-pengikutnya. Bila seseorang menujukkan pada saya tingkat kebajikan yang tinggi, saya akan terpikat untuk mencoba mencapai tingkat itu.  Dia dan saya adalah manusia apa yang mungkin untuk dia adalah mungkin untuk saya. Tetapi bila malaikat menunjukkan pada saya tlngkat moral yang tinggi, saya tidak akan mencoba mengikuti contohnya. Apa yang mungkin untuk  dia  barangkali tidak  mungkin  untuk  saya,  karena  dia tidak berasal dari sifat dasar yang sama.

Ada  alasan  lain  untuk  mempercayai  bahwa  manusia   akan menerima Nabi-nabi dari jenis manusia. Kita telah tahu bahwa seorang Nabi diharapkan mewujudkan  kebenaran  dengan  jalan menunjukkan pada orang-orang suatu perbuatan (prestosi) yang luar biasa. Dengan demikian, orang-orang akan tahu bahwa dia dlberi  kuasa  oleh Tuhan, sebab apa yang ia lakukan di luar kemampuan orang biasa. Ini tidak akan berakibat apa-apa bila Nabi  bukan  manusia, misalnya malaikat. 

Rasul dalam ajaran Islam
Rasul (bahasa Arab: رسول  Rasūl; Plural رسل  Rusul) adalah seseorang yang mendapat wahyu dari Allah dengan suatu syari'at dan ia diperintahkan untuk menyampaikannya dan mengamalkannya. Setiap rasul pasti seorang nabi, namun tidak setiap nabi itu seorang rasul, dengan demikian, jumlah nabi jauh lebih banyak dibanding jumlah rasul.
Menurut syariat Islam jumlah rasul ada 312,[note 1] sesuai dengan hadits yang telah disebutkan oleh Muhammad, yang diriwayatkan oleh At-Turmudzi.
Menurut Al-Qur'an Allah telah mengirimkan banyak nabi kepada umat manusia. Seorang rasul memiliki tingkatan lebih tinggi karena menjadi pimpinan ummat, sementara nabi tidak harus menjadi pimpinan. Di antara rasul yang memiliki julukan Ulul Azmi adalah Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad.[1] Mereka dikatakan memiliki tingkatan tertinggi di kalangan rasul. Rasul yang terbanyak diutus oleh Allah adalah kepada Bani Israel, berawal dari Musa, berakhir pada Isa, dan di antara keduanya terdapat seribu nabi.
Rasul dalam al-Qur'an dan hadits
Dari Al-Quran dan hadits disebutkan beberapa nama nabi sekaligus rasul, di antaranya yaitu:
Adam dan Syits yang diutus sebelumnya hanyalah bertaraf sebagai nabi, bukan sebagai rasul karena mereka tidak memiliki umat dan tidak memiliki kewajiban untuk menyebarkan risalah yang mereka yakini. Sedangkan Khar adalah seorang nabi yang dianggap misterius, tidak diketahui lebih lanjut untuk kaum apa dia diutus.

Perbedaan nabi dan rasul
Berikut ini adalah perbedaan nabi dan rasul[3]:
  • Jenjang kerasulan lebih tinggi daripada jenjang kenabian.[note 4]
  • Rasul diutus kepada kaum yang kafir, sedangkan nabi diutus kepada kaum yang telah beriman.[note 5]
  • Syari’at para rasul berbeda antara satu dengan yang lainnya, atau dengan kata lain bahwa para rasul diutus dengan membawa syari’at baru.[note 6]
  • Nabi yang pertama adalah Adam dan rasul pertama adalah Nuh.[note 7]
  • Seluruh rasul yang diutus, Allah selamatkan dari percobaan pembunuhan yang dilancarkan oleh kaumnya. Adapun nabi, ada di antara mereka yang berhasil dibunuh oleh kaumnya.[note 8]
Kriteria nabi dan rasul
Dikatakan bahwa nabi dan rasul memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi, di antaranya adalah:
  • Dipilih dan diangkat oleh Allah.
  • Mendapat mandat (wahyu) dari Allah.
  • Bersifat cerdas.
  • Dari umat bani Adam (manusia).
  • Nabi dan rasul adalah seorang pria.[note 9][note 10]
Beriman kepada Rosul atau Nabi yang diturunkan Allah SWT. sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW. Merupakan salah satu rukun iman, sehingga tidak sah iman kita manakala tidak mengimani mereka, disamping itu kita wajib membenarkan bahwa Allah SWT. mengutus mereka untuk membimbing umatnya agar hanya menyembah Allah SWT. sehingga memperoleh keselamatan hidup.

Menurut logika, jika Allah SWT. tidak menurunkan Rosul kepada manusia, maka manusia akan hidup menuruti segala hawa nafsunya, ia tidak mengenal Allah, dengan diutusnya Rosul yang menyampaikan Wahyu, maka manusia menjadi tahu siapa Tuhannya, tahu tentang segala hukum-hukum Allah SWT. dan tahu tentang tujuan hidup didunia.
Ancaman Allah jika kita tidak mengimani Rosul-rosul Allah, maka hidup kita akan sesat, sebagaimana dijelaskan dalam QS An Nisa, 136, Artinya :  “ Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya. barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu Telah sesat sejauh-jauhnya”.
Bagaimana cara mengimani Rosul-rosul dan Nabi-nabi ?

Dalam QS Al Mukmin 78 Artinya :Dan Sesungguhnya Telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak kami ceritakan kepadamu. tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; Maka apabila Telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. dan ketika itu Rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.”

Ayat di atas menjelaskan tentang adanya Rosul dan Nabi yang diturunkan sebelum datangnya Nabi Muhammad SAW. Berapa jumlahnya ? Dari Abu Dzar Al Ghifari, ia bertanya kepada Rosulullah SAW. “ Ya Rosulullah, berapa jumlah Rosul ? Nabi SAW. Menjawab , “tiga ratus belasan”. (HR Ahmad) Dalam riwayat Abu Umamah, Abu Dzar bertanya, “Wahai Rosulullah, berapa tepatnya para Nabi?” Nabi SAW. “124 000 dan Rosul itu 315”.

Langkah-langkah atau cara-cara mengimani Rosul-rosul dan Nabi-nabi Allah :
1.      Meyakini dengan mantap bahwa Allah SWT. telah mengutus Rosul atau Nabi kepada setiap suku bangsa untuk mengjaka mereka menyembah Allah yang Esa. Allah SWT. berfirman : “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rosul pada setiap ummat (untuk  menyerukan) : (Sembahlah Allah saja) dan jauhilah Thagut” (QS An Nahl, 36)
2.    Mengimani bahwa Rosul dan Nabi adalah orang yang membimbing dan mengarahkan ummatnya untuk memperoleh hidayah Allah SWT. “....Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk”. (QS Ar Ro’du, 7)
3.    Meyakini dan membenarkan bahwa para Rosul dan Nabi memiliki akhlak yang mulia, khususnya akhlak Amanat, “Maka tidak ada kewajiban atas para Rosul, selin dari menyampaikan (amanat  Allah) dengan terang” (QS An Nahl, 35)
4.    Allah meninggikan derajat sebagaian Rosul atas rosul lainnya, menjadikan Nai Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW sebagai Kholilullah (kekasih Allah) dan menjadikan Nabi Muhammad SAW. Sebagai penutup para Nabi, “ Rasul-rasul itu kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya, beberapa derajat. dan kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus....”. (QS Al Baqoroh, 253)
5.    Mengimani seluruh Nabi dan Rosul, baik yang diceritakan maupun yang tidak diceritakan Allah SWT. Mereka yang tidak diceritakan kita imani secara global. “78.  Dan Sesungguhnya Telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak kami ceritakan kepadamu. tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; Maka apabila Telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. dan ketika itu Rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil”.
6.      Mengimani bahwa risalah yang dibawa Nabi dan Rosul adalah haq (benar).
7.      Membenarkan berita-berita/lisan-lisan yang benar tentang para Rosul dan Nabi.

D. Beriman kepada Rasul Allah
Iman itu bukan hanya pengakuan di dalam hati. Akan tetapi juga membenarkan dengan lisan dan diwujudkan pula dengan amal perbuatan. Kalau kita sudah mengklaim bahwa kita seorang yang beriman kepada rasul, maka perkataan dan perbuatan kita pun juga harus mencerminkan keimanan kepada Rasul Allah swt. Salah satu bukti bahwa kita beriman kepada rasul adalah dengan:
1. Bertakwa dan bertauhid kepada Allah dengan keimanan yang kokoh
Kalau seseorang beriman kepada Rasul, maka ia pasti dia seorang yang beriman dengan keimanan yang kokoh. Karena setiap rasul mengajarkan ketauhidan, menyembah hanya kepada Allah dengan ketakwaan yang tinggi.

فَأَرْسَلْنَا فِيهِمْ رَسُولاً مِّنْهُمْ أَنِ اعْبُدُوا اللهَ مَالَكُم مِّنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ أَفَلاَ تَتَّقُونَ

Lalu Kami utus kepada mereka, seorang rasul dari kalangan mereka sendiri (yang berkata): Sembahlah Allah oleh kamu sekalian, sekali-kali tidak ada Ilah selain daripada-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertaqwa (kepada-Nya)? (Al Quran Surat Al Mukminun: 32)
2. Taat beribadah kepada Allah swt.
Orang yang beriman kepada Rasul Allah semestinya ia adalah seorang ahli ibadah. Karena  memang manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah swt. Sebagaimana yang difirmankan Allah dalam surat Adz Zariat: 56.
وَمَاخَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنسَ إِلاَّلِيَعْبُدُونِ

Artinya:
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah pada-Ku.
3. Meneladani dalam kehidupan sehari-hari.
Para nabi dan rasul adalah orang-orang mulia pilihan Allah yang memiliki akhlak yang agung. Akhlak yang agung itu patut kita teladani dalam kehidupan kita sehari-hari. Contohnya kegigihan Nabi Nuh, keberanian Nabi Ibrahim, kesabaran Nabi Ayub, ketundukan Nabi Ismail, keuletan, kepahlawanan, kesabaran Nabi Muhammad saw, dan sebagainya harus kita teladani dalam kehidupan kita sehari-hari.
4. Mengikuti dan mematuhi serta melaksanakan perintahnya dan meninggalkan larangannya
Sangat tidak patut bagi seorang yang mengaku beriman kepada rasul tapi perbuatannya bertentangan dengan yang diajarkan oleh rasul. Sebagaimana firman Allah:
…. وَمَآءَاتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَانَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Artinya:
Apa yang diberikan rasul kepadamu, maka terimalah dia dan apa yang dilarang bagimu, maka tinggalkanlah. (Al Quran Surat Al Hasyr: 7)
5. Menghindarkan diri dari ajaran atau paham sesat terkait nabi dan rasul
Sejak wafatnya Rasulullah telah muncul paham dan aliran sesat mengenai nabi dan rasul. Terhadap ajaran dan paham yang menyimpang seperti ini kita harus menghindarinya.
Kepercayaan kita akan adanya nabi atau rasul baru setelah wafatnya Rasululllah Muhammad saw penutup para nabi dan rasul, itu akan membawa pada kekafiran.
Contoh paham atau aliran sesat berkaitan dengan nabi dan rasul adalah:
1. Lia Eden di Banten, yang mengaku titisan jibril.
2. Ahmad Musadeq di Bogor yang mengaku mendapat wahyu di Gunung Salak.
3. Isa Bugis yang membawa syariat baru di Sulawesi
4. Ahmadiyah, yang meyakini Nabi Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi baru dengan kitab Tadzkirah.
E. Hikmah Beriman kepada Rasul Allah
Beriman kepada rasul Allah mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan kita. Beberapa fungsi beriman kepada rasul Allah, antara lain:
1. Mendapat rahmat Allah
2. Sebagai perantara mengenal Allah dengan segala sifat kesempurnaan-Nya.
3. Mengajarkan kepada manusia agar dalam hidup dapat selamat dan sejahtera baik di dunia maupun di akhirat
4. Memberikan petunjuk dan suri teladan sehingga akan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Memberi bimbingan kepada manusia agar menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah swt.
6. Kita dapat membedakan antara yang benar dan yang salah (buruk).
7. Sebagai prioritas untuk mencapai kebenaran yang hakiki karena mendapat petunjuk dari Allah dan menjadi tahu tentang hakikat dirinya sendiri. Sehingga akan bertambah iman kepada Allah dan juga kepada Rasul Allah.
8. Kita mengetahui adanya kehidupan sesudah mati




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penjelasan tentang birrul walidain (berbuat baik kepada kedua orang tua)

بسم الله الرحمن الرحيم { وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِن...