بسم الله الرحمن الرحيم
باب
الدعاء
Bab
Doa
Sebenarnya jika kita bicara bab doa,
maka akan kita temukan pembahasan yang sangat panjang dan luas. Akan tetapi
pada tulisan kali ini saya hanya akan menulis sedikit tentang doa sebatas
pengetahuan saya sebagai orang awam.
Doa adalah sebuah permintaan dari
bawahan kepada atasan, doa yang kita ketahui adalah permohonan hamba kepada
Tuhannya.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam bersabda:
عن أنس بن مالك رضي الله عنه،
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: " الدعاء مخ العبادة " .
Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra.
Beliau berkata bahwa Rosulullah bersadba: “doa itu adalah inti dari ibadah”
Ya, pada dasarnya doa sendiri adalah
sebuah ibadah. Dan ALLAH Azza wa Jalla Senang bila ada hamba-Nya yang
menengadahkan tangan meminta kepada-Nya.
Syaikh Sahl bin Abdullah mengatakan
bahwa Doa’ yang paling dekat untuk dikabulkan oleh ALLAH, adalah doa al-hal.
Doa al-hal adalah doa dari orang yang sedang dalam keadaan terpaksa dan benar-benar
memerlukan apa yang dipintanya kepada ALLAH.
a. Waktu-waktu untuk berdoa
Ketika muncul keinginan di dalam
hati yang mendorong kita untuk berdo’a, maka pada waktu itu berdo’a lebih utama
dari pada diam. Artinya ketika hati kita merasa ingin berdoa maka berdoa adalah
lebih baik dari pada diam karena barang kali waktu itu adalah waktu yang
diijabah oleh ALLAH.
Menurut sebagian ulama apabila kita
berdo’a kepada ALLAH Ta’ala tentang sebuah hajat atau permintaan lalu ALLAH
Memudahkan apa yang kita minta maka sebaiknya setelah itu kita meminta surga
kepada ALLAH, karena barangkali saja hari itu adalah hari diijabahnya doa kita.
Namun menurut ulama ada beberapa
waktu khusus yang biasanya kalau kita berdoa pada waktu itu insya ALLAH lebih
mudah diijabah, yaitu sebagai berikut:
Waktu-waktu yang biasanya istijabah
Ada waktu-waktu dan keadaan yang
biasanya ketika kita berdoa pada waktu itu akan diijabah oleh ALLAH
1. pada waktu sahur
2. ketika berbuka puasa
3. antara adzan dan iqomah
4. waktu di antara dzuhur dan ashar
pada hari rabu
5. saat kita dalam keadaan terdesak
atau kesulitan
6. ketika kita dalam perjalanan
7. ketika dalam keadaan sakit
8. ketika turun hujan
9. berada dibarisan jihad fi sabilillah
b. Tatakrama berdoa dan Ketika doa
belum jua terkabul
-
Tidak
berteriak saat berdoa
وفي
الصحيحين عن أبي موسى الأشعري قال: رفع الناس أصواتهم بالدعاء في بعض الأسفار، فقال
لهم النبي صلى الله عليه وسلم: "أيها الناس، أربعوا على أنفسكم، فإنكم لا تدعون
أصمَّ ولا غائبًا؛ إن الذي تدعونه سميع قريب"
Dalam sebuah hadits
yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim yang diriwayatkan dari Abu Musa
al-Asyari beliau berkata bahwa para shahabat mengeraskan suara mereka saat
berdoa di sebagian perjalan, maka Rosulullah bersabda “wahai sekalian manusia
(para shahabat) …
-
Jangan
bersedih, bisa jadi itu justru karena ALLAH Senang kepadamu.
Dalam sebuah khobar disebutkan:
وفي
الخبر المروي " أن العبد يدعو الله سبحانه وهو يحبه، فيقول: ياجبريل أخِّر حاجة
عبدي، فإني أحبُّ أن أسمع صوته، وإن العبد ليدعو الله وهو يبغضه فيقول: يا جبريل، إقض
لعبدي حاجته، فإني أكره أن أسمع صوته"
“Sesungguhnya ketika seorang hamba
berdoa kepada ALLAH, sedangkan ALLAH Subhanahu wa Ta’ala Suka kepada hamba
tersebut, maka ALLAH akan Menyampaikan kepada malaikat Jibril as “wahai Jibril,
tangguhkanlah keperluan hamba-Ku, karena sesungguhnya Aku Suka Mendengar suaranya”.
Dan seseungguhnya seorang hamba berdoa kepada ALLAH, sedangkan ALLAH
Membencinya, maka ALLAH akan Berkata kepada malaikat Jibril “Wahai Jibril,
penuhi kepada hamba-Ku kebutuhan-Nya. Karena Aku (ALLAH) benci Mendengar
suaranya”.
Maksudnya adalah ketika seorang
hamba bedoa lalu do’a tersebut belum dikabulkan oleh ALLAH, maka terkadang itu
merupakan isyarat bahwa sang hamba memang disukai atau dicintai oleh ALLAH, dan
ALLAH Suka Mendengar suara tangis sang hamba, suara rintihan sang hamba, dan
permohonan yang dipanjatkan olehnya kehadirat ALLAH. Lalu ALLAH Memerintahkan
kepada malaikat Jibril untuk menangguhkannya karena ALLAH masih ingin Mendengar
do’a tersebut. Maka ketika doa kita belum jua terkabul, bisa jadi bahwa ALLAH
Menghendaki kita untuk terus berdoa dan terus berusaha serta tidak menyerah dan
tidak berputus asa sehingga ia berhenti meminta kepada ALLAH.
Akan tetapi adakala pula ketika doa
yang kita panjatkan belum jua dikabulkan oleh ALLAH, bisa jadi karena dosa yang
kita buat terlalu banyak atau ketika ALLAH Memanggil, kita sering menunda
panggilan ALLAH.
Panggilan ALLAH ini misalnya adalah
dengan mendirikan sholat. Ketika seseorang mendengar adzan lalu dia bersegera.
Dalam al-Qur’an ALLAH Berfirman:
وَإِذَا
سَأَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَإنِّيْ قَرِيْبٌ أُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَاعِ إذَا دَعَانِ
فَليَسْتَجِيْبُوا لِيْ وَليُؤمنُوا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
“Dan
apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran” (al-Baqarah: 186)
أجيب دعوة الداع إذا دعان = Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku
Ini adalah sebuah janji ALLAH,
kepada mereka yang berdoa bahwa ALLAH, akan Mengijabah doa mereka akan
mengabulkan doa mereka apabila mereka berdoa kepada ALLAH, lalu setelah itu
فَليَسْتَجِيْبُوا لِيْ
وَليُؤمنُوا بِيْ = maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku,
Artinya ALLAH akan Mengabulkan doa
seorang hamba apabila hamba tersebut memenuhi panggilan ALLAH agar mereka
beriman dan taat kepada ALLAH. Apabila mereka taat dan patuh kepada ALLAH, maka
ALLAH akan Mengabulkan apa yang mereka minta kepada ALLAH.
ALLAH akan Mengijabah hamba-Nya
apabila hamba-Nya mengijabah kepada ALLAH. Bentuk ijabah hamba kepada ALLAH
adalah dengan ketaatan, dan bentuk ijabah ALLAH kepada hamba-Nya adalah dengan
pahala dan anugerah-Nya. Walaupun sebenarnya ALLAH tidak butuh pada ibadah hamba-Nya,
justru yang butuh adalah hamba kepada ALLAH.
So, apabila doa kita belum jua
terkabul, adakala kita harus introspeksi diri, sudah baikkah amal kita ataukah
belum. Jika merasa sudah melakukan apapun perintah ALLAH, sudah berusaha dan
berdoa namun belum jua tercapai, berarti ALLAH Masih Ingin Mendengar doa kita.
Sehingga seharusnya bagi kita untuk selalu saja berdoa dan berusahaha dan yakin
bahwa dibalik itu semua ALLAH telah Menyiapkan sesuatu yang jauh lebih baik
dari apa yang kita minta.
Semakin cepat kita memenuhi
panggilan ALLAH, maka insya ALLAH semakin cepat pula ALLAH akan Mengabulkan doa
kita.
Ketika doa adalah sebuah ibadah,
maka sebenarnya bagi kita untuk terus berdoa entah itu dikabulkan atau belum,
sebaiknya kita senantiasa berdo’a
c. Tata cara berdo’a
-
Diawali
dengan hamdalah dan sholawat
Sebagaimana yang
diriwayatkan oleh Fudlolah bin Ubaid ra:
إذا صلّى
أحدكم فليبدأ بحمد الله والثناء عليه ثم ليصل على النبي صلى الله عليه وسلم ثم
ليدع بما شاء » أخرجه الترمذي وقال حديث صحيح .
“Apabila salah
seorang dari kalian berdoa maka hendaklah dia memulai dengan hamdalah dan
memuji ALLAH kemudian hendaknya ia membaca sholawat atas Nabi shallallahu
alaihi wa sallam kemudian berdoalah dengan apa yang dia kehendaki” (H.R.
At-Tirmidzi)
Do’a
yang tidak dibacakan sholawat di dalamnya akan menggantung di antara langit dan
bumi.
-
Dengan
hati yang senantiasa hadir
Setiap
sesuatu ada tatakramanya dan salah satu tatakrama dalam berdoa adalah hadirnya
hati ketika berdoa, dan hatinya tidak lalai saat ia berdoa. Ketika doa adalah
sebuah harapan dan permintaan, maka cara yang sopan adalah meminta dengan
benar.
Maka
dari itu selain lisan, hati juga harus ikut meresapi ketika seseorang berdoa
jika ia ingin doanya di ijabah.
Ada
sebuah cerita bahwa Nabi Musa alaihis salam bertemu dengan seorang laki-laki
yang berdoa dan bertadlorru’. Makan Nabi Musa alaihissalam berkata “Wahai
Tuhanku, seandainya saja kebutuhannya ada pada kekuasaanku, maka akan aku
penuhi permintaannya. Maka ALLAH Ta’ala Mewahyukan kepada Nabi Musa as. “Aku
(ALLAH) lebih Penyayang kepadanya dari pada kamu (wahai Musa), akan tetapi dia
berdoa kepada-Ku, sedangkan hatinya ada pada domba yang dimilikinya. Dan Aku
tidak Mengabulkan oda seorang hamba yang berdoa kepada-Ku sedangkan hatinya ada
pada selainku.
Nabi
Musa lantas menyampaikan itu kepada laki-laki tadi, lalu laki-laki itupun
memutuskan menuju ALLAH dengan hatinya lalu terkabullah doanya.
Dalam sebuah hadits
disebutkan:
وقال
الإمام أحمد: حدثنا حسن، حدثنا ابن لَهِيعة، حدثنا بكر بن عمرو، عن أبي عبد الرحمن
الحُبُليّ، عن عبد الله بن عمرو، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: "القلوب
أوعية، وبعضها أوعى من بعض، فإذا سألتم الله أيها الناس فاسألوه وأنتم موقنون بالإجابة،
فإنه لا يستجيب لعبد دعاه عن ظهر قلب غافل" (المسند) .
-
Menghindari
pekerjaan dan makanan haram
Rasulullah
bersabda kepada shahabat Sa’ad:
" اطب كسبك تُستجب دعوتك "
“Perbaguslah pekerjaanmu
maka doamu akan dikabulkan”
Tidak
hanya makanan yang harus halal, tapi pekerjaanpun harus halal. Karena biasanya
orang makan makanan yang dibeli atau didapat dari hasil kerjanya. Jika
pekerjaannya saja sudah haram maka hasilnya adalah uang haram dan makanan yang
dibeli dengan uang haram akan berdampak pada keharaman juga.
-
Yakin
akan janji ALLAH
Ketika
seseorang berdo’a, maka yang harus ia tanamkan terlebih dahulu adalah keyakinan
kepada ALLAH. Yakin bahwa ALLAH akan Mengabulkan doanya sambil berusaha
mendapatkan.
Ketika
seseorang yakin kepada ALLAH Azza wa Jalla, yakin akan janji ALLAH bahwa ALLAH
adalah Dzat Yang Mengabulkan doa, maka insya ALLAH doa itu akan di ijabah oleh
ALLAH. Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan:
عن أنس رضي الله عنه: أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "يقول الله
تعالى: أنا عند ظن عبدي بي، وأنا معه إذا دعاني"
Diriwayatkan
dari shahabat Anas ra, bahwa Nabi shollallahu alaihi wa sallam bersabda “ALLAH
Ta’ala Mengatakan “Aku (ALLAH) adalah menurut prasangka hamba-Ku terhadap Ku.
Dan Aku bersamanya saat dia berdoa kepada-Ku”
Ketika
kita berbaik sangka kepada ALLAH, insya ALLAH doa kita akan diijabah, akan
tetapi jika kita berburuk sangka kepada ALLAH dengan meyakini bahwa doa kita
tidak akan dikabulkan maka itulah yang akan terjadi.
Menurut
salah Imam Kholid ar-Rabi’i bahwa perintah ALLAH untuk umat Nabi Muhammad untuk
berdoa dan janji ALLAH untuk Mengijabah doa tersebut tanpa syarat. Beliau
mengutip ayat:
" ادعوني أستجب لكم " [ المؤمن: 60
]
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku
perkenankan bagimu”
Sebenarnya ketika
kita mengakui bahwa doa adalah inti ibadah, maka seyogyanya bagi kita untuk
terus berdoa, entah itu sudah dikabulkan oleh ALLAH, ataukah belum. Sayyidina
Umar ra, pernah berkata “aku tidak takut doa ku tidak dikabulkan, yang aku
takutkan adalah aku tidak diberi hidayah untuk berdoa”.
قال رسول الله صلى
الله عليه وسلم : « إن ربكم حي كريم يستحي من عبده إذا رفع إليه يديه أن يردهما
صفراً خائبتين » أخرجه أبو داود والترمذي . وقال حديث حسن غريب
Dalam
sebuah riwayat Rosulullah mengatakan bahwa ALLAH, Dzat Yang Maha Hidup dan Maha
Mulia, ALLAH malu kepada hamba-Nya apabila sang hamba mengangkat kedua
tangannya untuk berdoa dan ALLAH Membiarkannya kembali dengan tangan kosong.
Dalam
sebuah hadits juga disebutkan:
عن عبادة بن الصامت
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : « ما على الأرض مسلم يدعو الله بدعوة إلاّ
آتاه الله إياها أو صرف عنه من الشر مثلها ما لم يدع بإثم أو قطعية رحم فقال رجل
من القوم إذا نكثر قال الله أكثر » أخرجه الترمذي
Dari
Ubadah bin as-Shomit ra, bahwa Rasulullah bersabda “tidaklah ada muslim di atas
bumi ini yang berdoa kepada ALLAH dengan sebuah doa melainkan ALLAH akan
Mengabulkan doanya atau Menghindarkannya dari keburukan yang menyerupaninya.
Selama ia tidak meminta dosa atau memutus silaturrahim. Maka ada seorang
laki-laki dari berkata ‘apabila kami banyak meminta?’, maka Rasulullah menjawab
ALLAH lebih banyak” (H.R. Tirmidzi)
Maksudnya
sebanyak apapun seorang hamba meminta kepada ALLAH, maka ijabah ALLAH lebih
banyak dari permintaan hamba-Nya.
-
Tidak
berlebihan
ALLAH Subhanahu wa
Ta’ala berfirman:
ادعوا
ربكم تضرعا وخفية إنه لا يحب المعتدين
“Berdoalah
kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” (Al-A'raf:
55)
Maksud berlebihan adalah
tidak melampuai batas terhadap permintaan dan cara memintanya.
Termasuk tindakan
berlebihan adalah mereka yang rutin melakukan dosa besar baik secara sadar
ataupun tidak sadar. Dan ALLAH Azza wa Jalla Memberitahukan bahwa ALLAH tidak
Suka kepada orang yang melampaui batas, jika ALLAH tidak suka, jadi bagaimana
mungkin doanya akan dikabulkan.
-
Tidak
tergesa-gesa dalam meminta
Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bersabda:
وروى البخاري ومسلم وأبو داود
عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عيه وسلم قال: (يستجاب لاحدكم ما لم يعجل يقول
دعوت فلم يستجب لي).
"Doa kalian akan dikabulkan
selagi dia tidak terburu-buru dengan berkata 'aku telah berdoa tapi doaku belum
jua terkabul"
-
7
syarat doa menurut Syekh Sahl bin Abdullah at-Tasturi
1. Rendah diri
2. Memiliki rasa takut kepada ALLAH
3. Berharap kepada ALLAH
4. Senantiasa berdoa
5. Khusyu’
6. Umum
7. Memakan makanan halal
Ada yang berkata
bahwa syarat doa itu ada 4:
1. menjaga hati ketika sendirian
2. menjaga lisan ketika bersama orang
lain
3. menjaga mata dari melihat sesuatu
yang tidak halal
4. dan menjaga perut dari perkara haram
-
Dilandasi
keinginan dari dalam hati
ketika
kita berdoa maka hendaklah memang doa itu kita minta betul kepada ALLAH, atau
meminta kepada ALLAH dengan serius, dan kita dilarang berdoa seperti “ya ALLAH,
kalau Engkau Mau maka berikanlah aku”.
Artinya bagi orang
yang mukmin ketika berdoa dia harus berdoa dengan sungguh-sungguh dan mengharap
doanya akan dikabulkan oleh ALLAH Azza wa Jalla, dan tidak berputus asa dari
rahmat ALLAH, karena mereka berdoa kepada Dzat Yang Maha Mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar