Rabu, 24 Mei 2017

Bab menjelaskan tentang do'a

بسم الله الرحمن الرحيم
باب الدعاء
Bab Doa

Sebenarnya jika kita bicara bab doa, maka akan kita temukan pembahasan yang sangat panjang dan luas. Akan tetapi pada tulisan kali ini saya hanya akan menulis sedikit tentang doa sebatas pengetahuan saya sebagai orang awam.

Doa adalah sebuah permintaan dari bawahan kepada atasan, doa yang kita ketahui adalah permohonan hamba kepada Tuhannya.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
عن أنس بن مالك رضي الله عنه، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: " الدعاء مخ العبادة " .
Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra. Beliau berkata bahwa Rosulullah bersadba: “doa itu adalah inti dari ibadah”

Ya, pada dasarnya doa sendiri adalah sebuah ibadah. Dan ALLAH Azza wa Jalla Senang bila ada hamba-Nya yang menengadahkan tangan meminta kepada-Nya.

Syaikh Sahl bin Abdullah mengatakan bahwa Doa’ yang paling dekat untuk dikabulkan oleh ALLAH, adalah doa al-hal. Doa al-hal adalah doa dari orang yang sedang dalam keadaan terpaksa dan benar-benar memerlukan apa yang dipintanya kepada ALLAH.

a.    Waktu-waktu untuk berdoa

Ketika muncul keinginan di dalam hati yang mendorong kita untuk berdo’a, maka pada waktu itu berdo’a lebih utama dari pada diam. Artinya ketika hati kita merasa ingin berdoa maka berdoa adalah lebih baik dari pada diam karena barang kali waktu itu adalah waktu yang diijabah oleh ALLAH.

Menurut sebagian ulama apabila kita berdo’a kepada ALLAH Ta’ala tentang sebuah hajat atau permintaan lalu ALLAH Memudahkan apa yang kita minta maka sebaiknya setelah itu kita meminta surga kepada ALLAH, karena barangkali saja hari itu adalah hari diijabahnya doa kita.

Namun menurut ulama ada beberapa waktu khusus yang biasanya kalau kita berdoa pada waktu itu insya ALLAH lebih mudah diijabah, yaitu sebagai berikut:

Waktu-waktu yang biasanya istijabah

Ada waktu-waktu dan keadaan yang biasanya ketika kita berdoa pada waktu itu akan diijabah oleh ALLAH

1.     pada waktu sahur
2.    ketika berbuka puasa
3.    antara adzan dan iqomah
4.    waktu di antara dzuhur dan ashar pada hari rabu
5.    saat kita dalam keadaan terdesak atau kesulitan
6.    ketika kita dalam perjalanan
7.    ketika dalam keadaan sakit
8.    ketika turun hujan
9.    berada dibarisan jihad fi sabilillah

b.    Tatakrama berdoa dan Ketika doa belum jua terkabul
-      
 Tidak berteriak saat berdoa
وفي الصحيحين عن أبي موسى الأشعري قال: رفع الناس أصواتهم بالدعاء في بعض الأسفار، فقال لهم النبي صلى الله عليه وسلم: "أيها الناس، أربعوا على أنفسكم، فإنكم لا تدعون أصمَّ ولا غائبًا؛ إن الذي تدعونه سميع قريب"

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim yang diriwayatkan dari Abu Musa al-Asyari beliau berkata bahwa para shahabat mengeraskan suara mereka saat berdoa di sebagian perjalan, maka Rosulullah bersabda “wahai sekalian manusia (para shahabat) …

-      Jangan bersedih, bisa jadi itu justru karena ALLAH Senang kepadamu.
Dalam sebuah khobar disebutkan:

وفي الخبر المروي " أن العبد يدعو الله سبحانه وهو يحبه، فيقول: ياجبريل أخِّر حاجة عبدي، فإني أحبُّ أن أسمع صوته، وإن العبد ليدعو الله وهو يبغضه فيقول: يا جبريل، إقض لعبدي حاجته، فإني أكره أن أسمع صوته"

“Sesungguhnya ketika seorang hamba berdoa kepada ALLAH, sedangkan ALLAH Subhanahu wa Ta’ala Suka kepada hamba tersebut, maka ALLAH akan Menyampaikan kepada malaikat Jibril as “wahai Jibril, tangguhkanlah keperluan hamba-Ku, karena sesungguhnya Aku Suka Mendengar suaranya”. Dan seseungguhnya seorang hamba berdoa kepada ALLAH, sedangkan ALLAH Membencinya, maka ALLAH akan Berkata kepada malaikat Jibril “Wahai Jibril, penuhi kepada hamba-Ku kebutuhan-Nya. Karena Aku (ALLAH) benci Mendengar suaranya”.

Maksudnya adalah ketika seorang hamba bedoa lalu do’a tersebut belum dikabulkan oleh ALLAH, maka terkadang itu merupakan isyarat bahwa sang hamba memang disukai atau dicintai oleh ALLAH, dan ALLAH Suka Mendengar suara tangis sang hamba, suara rintihan sang hamba, dan permohonan yang dipanjatkan olehnya kehadirat ALLAH. Lalu ALLAH Memerintahkan kepada malaikat Jibril untuk menangguhkannya karena ALLAH masih ingin Mendengar do’a tersebut. Maka ketika doa kita belum jua terkabul, bisa jadi bahwa ALLAH Menghendaki kita untuk terus berdoa dan terus berusaha serta tidak menyerah dan tidak berputus asa sehingga ia berhenti meminta kepada ALLAH.

Akan tetapi adakala pula ketika doa yang kita panjatkan belum jua dikabulkan oleh ALLAH, bisa jadi karena dosa yang kita buat terlalu banyak atau ketika ALLAH Memanggil, kita sering menunda panggilan ALLAH.

Panggilan ALLAH ini misalnya adalah dengan mendirikan sholat. Ketika seseorang mendengar adzan lalu dia bersegera. Dalam al-Qur’an ALLAH Berfirman:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَإنِّيْ قَرِيْبٌ أُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَاعِ إذَا دَعَانِ فَليَسْتَجِيْبُوا لِيْ وَليُؤمنُوا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (al-Baqarah: 186)

أجيب دعوة الداع إذا دعان = Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku

Ini adalah sebuah janji ALLAH, kepada mereka yang berdoa bahwa ALLAH, akan Mengijabah doa mereka akan mengabulkan doa mereka apabila mereka berdoa kepada ALLAH, lalu setelah itu

فَليَسْتَجِيْبُوا لِيْ وَليُؤمنُوا بِيْ = maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku,

Artinya ALLAH akan Mengabulkan doa seorang hamba apabila hamba tersebut memenuhi panggilan ALLAH agar mereka beriman dan taat kepada ALLAH. Apabila mereka taat dan patuh kepada ALLAH, maka ALLAH akan Mengabulkan apa yang mereka minta kepada ALLAH.

ALLAH akan Mengijabah hamba-Nya apabila hamba-Nya mengijabah kepada ALLAH. Bentuk ijabah hamba kepada ALLAH adalah dengan ketaatan, dan bentuk ijabah ALLAH kepada hamba-Nya adalah dengan pahala dan anugerah-Nya. Walaupun sebenarnya ALLAH tidak butuh pada ibadah hamba-Nya, justru yang butuh adalah hamba kepada ALLAH.

So, apabila doa kita belum jua terkabul, adakala kita harus introspeksi diri, sudah baikkah amal kita ataukah belum. Jika merasa sudah melakukan apapun perintah ALLAH, sudah berusaha dan berdoa namun belum jua tercapai, berarti ALLAH Masih Ingin Mendengar doa kita. Sehingga seharusnya bagi kita untuk selalu saja berdoa dan berusahaha dan yakin bahwa dibalik itu semua ALLAH telah Menyiapkan sesuatu yang jauh lebih baik dari apa yang kita minta.

Semakin cepat kita memenuhi panggilan ALLAH, maka insya ALLAH semakin cepat pula ALLAH akan Mengabulkan doa kita.

Ketika doa adalah sebuah ibadah, maka sebenarnya bagi kita untuk terus berdoa entah itu dikabulkan atau belum, sebaiknya kita senantiasa berdo’a

c.    Tata cara berdo’a
-      Diawali dengan hamdalah dan sholawat
Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Fudlolah bin Ubaid ra:
إذا صلّى أحدكم فليبدأ بحمد الله والثناء عليه ثم ليصل على النبي صلى الله عليه وسلم ثم ليدع بما شاء » أخرجه الترمذي وقال حديث صحيح .
“Apabila salah seorang dari kalian berdoa maka hendaklah dia memulai dengan hamdalah dan memuji ALLAH kemudian hendaknya ia membaca sholawat atas Nabi shallallahu alaihi wa sallam kemudian berdoalah dengan apa yang dia kehendaki” (H.R. At-Tirmidzi)

Do’a yang tidak dibacakan sholawat di dalamnya akan menggantung di antara langit dan bumi.

-      Dengan hati yang senantiasa hadir

Setiap sesuatu ada tatakramanya dan salah satu tatakrama dalam berdoa adalah hadirnya hati ketika berdoa, dan hatinya tidak lalai saat ia berdoa. Ketika doa adalah sebuah harapan dan permintaan, maka cara yang sopan adalah meminta dengan benar.
Maka dari itu selain lisan, hati juga harus ikut meresapi ketika seseorang berdoa jika ia ingin doanya di ijabah.

Ada sebuah cerita bahwa Nabi Musa alaihis salam bertemu dengan seorang laki-laki yang berdoa dan bertadlorru’. Makan Nabi Musa alaihissalam berkata “Wahai Tuhanku, seandainya saja kebutuhannya ada pada kekuasaanku, maka akan aku penuhi permintaannya. Maka ALLAH Ta’ala Mewahyukan kepada Nabi Musa as. “Aku (ALLAH) lebih Penyayang kepadanya dari pada kamu (wahai Musa), akan tetapi dia berdoa kepada-Ku, sedangkan hatinya ada pada domba yang dimilikinya. Dan Aku tidak Mengabulkan oda seorang hamba yang berdoa kepada-Ku sedangkan hatinya ada pada selainku.

Nabi Musa lantas menyampaikan itu kepada laki-laki tadi, lalu laki-laki itupun memutuskan menuju ALLAH dengan hatinya lalu terkabullah doanya.

Dalam sebuah hadits disebutkan:
وقال الإمام أحمد: حدثنا حسن، حدثنا ابن لَهِيعة، حدثنا بكر بن عمرو، عن أبي عبد الرحمن الحُبُليّ، عن عبد الله بن عمرو، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: "القلوب أوعية، وبعضها أوعى من بعض، فإذا سألتم الله أيها الناس فاسألوه وأنتم موقنون بالإجابة، فإنه لا يستجيب لعبد دعاه عن ظهر قلب غافل" (المسند) .
-      Menghindari pekerjaan dan makanan haram
Rasulullah bersabda kepada shahabat Sa’ad:
" اطب كسبك تُستجب دعوتك "
“Perbaguslah pekerjaanmu maka doamu akan dikabulkan”
Tidak hanya makanan yang harus halal, tapi pekerjaanpun harus halal. Karena biasanya orang makan makanan yang dibeli atau didapat dari hasil kerjanya. Jika pekerjaannya saja sudah haram maka hasilnya adalah uang haram dan makanan yang dibeli dengan uang haram akan berdampak pada keharaman juga.

-      Yakin akan janji ALLAH

Ketika seseorang berdo’a, maka yang harus ia tanamkan terlebih dahulu adalah keyakinan kepada ALLAH. Yakin bahwa ALLAH akan Mengabulkan doanya sambil berusaha mendapatkan.

Ketika seseorang yakin kepada ALLAH Azza wa Jalla, yakin akan janji ALLAH bahwa ALLAH adalah Dzat Yang Mengabulkan doa, maka insya ALLAH doa itu akan di ijabah oleh ALLAH. Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan:
 عن أنس رضي الله عنه: أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "يقول الله تعالى: أنا عند ظن عبدي بي، وأنا معه إذا دعاني"
Diriwayatkan dari shahabat Anas ra, bahwa Nabi shollallahu alaihi wa sallam bersabda “ALLAH Ta’ala Mengatakan “Aku (ALLAH) adalah menurut prasangka hamba-Ku terhadap Ku. Dan Aku bersamanya saat dia berdoa kepada-Ku”

Ketika kita berbaik sangka kepada ALLAH, insya ALLAH doa kita akan diijabah, akan tetapi jika kita berburuk sangka kepada ALLAH dengan meyakini bahwa doa kita tidak akan dikabulkan maka itulah yang akan terjadi.

Menurut salah Imam Kholid ar-Rabi’i bahwa perintah ALLAH untuk umat Nabi Muhammad untuk berdoa dan janji ALLAH untuk Mengijabah doa tersebut tanpa syarat. Beliau mengutip ayat:

" ادعوني أستجب لكم " [ المؤمن: 60 ]
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu”
Sebenarnya ketika kita mengakui bahwa doa adalah inti ibadah, maka seyogyanya bagi kita untuk terus berdoa, entah itu sudah dikabulkan oleh ALLAH, ataukah belum. Sayyidina Umar ra, pernah berkata “aku tidak takut doa ku tidak dikabulkan, yang aku takutkan adalah aku tidak diberi hidayah untuk berdoa”.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « إن ربكم حي كريم يستحي من عبده إذا رفع إليه يديه أن يردهما صفراً خائبتين » أخرجه أبو داود والترمذي . وقال حديث حسن غريب

Dalam sebuah riwayat Rosulullah mengatakan bahwa ALLAH, Dzat Yang Maha Hidup dan Maha Mulia, ALLAH malu kepada hamba-Nya apabila sang hamba mengangkat kedua tangannya untuk berdoa dan ALLAH Membiarkannya kembali dengan tangan kosong.
Dalam sebuah hadits juga disebutkan:

عن عبادة بن الصامت أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : « ما على الأرض مسلم يدعو الله بدعوة إلاّ آتاه الله إياها أو صرف عنه من الشر مثلها ما لم يدع بإثم أو قطعية رحم فقال رجل من القوم إذا نكثر قال الله أكثر » أخرجه الترمذي
Dari Ubadah bin as-Shomit ra, bahwa Rasulullah bersabda “tidaklah ada muslim di atas bumi ini yang berdoa kepada ALLAH dengan sebuah doa melainkan ALLAH akan Mengabulkan doanya atau Menghindarkannya dari keburukan yang menyerupaninya. Selama ia tidak meminta dosa atau memutus silaturrahim. Maka ada seorang laki-laki dari berkata ‘apabila kami banyak meminta?’, maka Rasulullah menjawab ALLAH lebih banyak” (H.R. Tirmidzi)

Maksudnya sebanyak apapun seorang hamba meminta kepada ALLAH, maka ijabah ALLAH lebih banyak dari permintaan hamba-Nya.

-      Tidak berlebihan
ALLAH Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
ادعوا ربكم تضرعا وخفية إنه لا يحب المعتدين
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” (Al-A'raf: 55)

Maksud berlebihan adalah tidak melampuai batas terhadap permintaan dan cara memintanya.

Termasuk tindakan berlebihan adalah mereka yang rutin melakukan dosa besar baik secara sadar ataupun tidak sadar. Dan ALLAH Azza wa Jalla Memberitahukan bahwa ALLAH tidak Suka kepada orang yang melampaui batas, jika ALLAH tidak suka, jadi bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan.

-      Tidak tergesa-gesa dalam meminta

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
وروى البخاري ومسلم وأبو داود عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عيه وسلم قال: (يستجاب لاحدكم ما لم يعجل يقول دعوت فلم يستجب لي).
"Doa kalian akan dikabulkan selagi dia tidak terburu-buru dengan berkata 'aku telah berdoa tapi doaku belum jua terkabul"

-      7 syarat doa menurut Syekh Sahl bin Abdullah at-Tasturi

1.     Rendah diri
2.    Memiliki rasa takut kepada ALLAH
3.    Berharap kepada ALLAH
4.    Senantiasa berdoa
5.    Khusyu’
6.    Umum
7.    Memakan makanan halal

Ada yang berkata bahwa syarat doa itu ada 4:

1.     menjaga hati ketika sendirian
2.    menjaga lisan ketika bersama orang lain
3.    menjaga mata dari melihat sesuatu yang tidak halal
4.    dan menjaga perut dari perkara haram

-      Dilandasi keinginan dari dalam hati
ketika kita berdoa maka hendaklah memang doa itu kita minta betul kepada ALLAH, atau meminta kepada ALLAH dengan serius, dan kita dilarang berdoa seperti “ya ALLAH, kalau Engkau Mau maka berikanlah aku”.

Artinya bagi orang yang mukmin ketika berdoa dia harus berdoa dengan sungguh-sungguh dan mengharap doanya akan dikabulkan oleh ALLAH Azza wa Jalla, dan tidak berputus asa dari rahmat ALLAH, karena mereka berdoa kepada Dzat Yang Maha Mulia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penjelasan tentang birrul walidain (berbuat baik kepada kedua orang tua)

بسم الله الرحمن الرحيم { وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِن...