بسم
الله الرحمن الرحيم
HIKMAH BERPUASA
Puasa
adalah sebuah ibadah yang memiliki banyak manfaat baik dalam eksistensinya
sebagai sebuah ibadah itu sendiri maupun manfaatnya untuk lahir batin manusia
yang menjalaninya.
Pembahasan
tentang hikmah berpuasa yang tertulis disini hanyalah sebatas apa yang dapat
dinalar dan terpikir oleh akal, tidaklah menjadi ukuran akan keagungan nilai
puasa secara hakiki.
Sebagaimana
yang telah ditulis dalam pembahasan tentang puasa sebelumnya, puasa Romadlon
disyari’atkan pada bulan Sya’ban pada tahun ke-2 hijriah. Adapun pensyariatan
puasa ini memiliki beberapa hikmah:
1. Sebagai bentuk rasa
syukur ditinjau dari sisi bahwa puasa itu adalah ibadah. Ibadah adalah mutlak
sebagai bentuk syukur dari seorang hamba kepada Tuhannya. ALLAH Swt:
وَإِن
تَعُدُّواْ نِعْمَةَ اللَّهِ لاَ تُحْصُوهَا
“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu
menghinggakannya”
(Ibrohim: 34)
2. Menjadi sebuah
pelajaran bagi orang yang berpuasa mengenai bagaimana menjaga amanah agar tidak
selalu menyia-nyiakan dan teledor dalam mengembannya. Amanah tersebut adalah
perintah menahan dari makan dan minum dan semacamnya pada siang hari. Amanah
ini mengandung beberapa kesukaran dan kesulitan serta menuntut kerja keras
jasmani maupun rohani dalam menjaganya.
Jika setiap ibadah bisa tampak secara
fisik, maka tidak demikian halnya dengan puasa, jika seseorang sudah merasa
sendirian tanpa ada yang mengawasi lalu muncul nafsu buruk yang mengajaknya
untuk makan dan minum dengan iming-iming bagus ‘makanlah dan minumlah mumpung
tidak ada yang melihatmu’ lalu orang tadi menuruti nafsu jeleknya ini maka
berarti ia telah menghianati sebuah amanah yang pelakunya akan mendapat balasan
di dunia maupun akhirat.
3. Hewan tidak memiliki
hasrat lain selain makan dan minum atau hanya sekedar mencari kenikmatan
seperti kawin. Dan apabila seseorang bisa menahan diri sifat-sifat kehewanan
kemudian jernih dan bersih jiwa raganya, maka ia akan lebih dekat dengan sifat
kemalaikatan. Dalam kondisi seperti ini setiap ibadah yang ia lakukan akan
bersih dari keragu-raguan dan murni hanya kepada ALLAH Swt. Dan akan kau dapati
pula bahwa para ahli hikmah, para filosof, orang-orang zuhud, dan orang ahli
ibadah dari agama manapun apabila mereka hendak menulis kitab ataupun
beribadah, mereka akan menahan perutnya agar tidak banyak makan sehingga mereka
dapat mencapai apa yang mereka harapkan.
4. Nasihat dan saran dari
dokter bahwa seseorang tidak boleh makan dengan serakah dan tidak boleh makan
terlalu banyak karena akan berdampak pada munculnya penyakit baru pada lambung
yang sulit untuk diobati. Sebagaimana hadits:
المعدة
بيت الداء والحمية رأس الدواء …الحديث او كما قال
“lambung
adalah rumah penyakit dan diet adalah kunci segala obat”
Dan
juga kata bijak dari ahli hikmah yang menyatakan:
من اكل كثيرا شرب كثيرا ومن كان كذلك نام كثيرا ومن كان كذلك ضاع
عمره
“barang siapa yang banyak makan maka
ia akan banyak minum dan apabila seseorang sudah demikian maka ia akan banyak
tidur dan apabila orang sudah banyak tidur maka akan sia-sia hidupnya”
5. Melemahkan nafsu syahwat yang mana nafsu syahwat ini
menyamakan manusia dengan hewan. Sehingga apabila seseorang miskin ingin kawin
tapi belum memiliki biaya maka ia diminta untuk berpuasa sebagaimana hadits:
« يَا
مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاهَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ
أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ
فَإِنَّ الصَّوْمَ لَهُ وِجَاءٌ ». أَخْرَجَهُ
الْبُخَارِىُّ وَمُسْلِمٌ فِى الصَّحِيحِ مِنْ حَدِيثِ الأَعْمَشِ.
“
“wahai
para pemuda! Apabila ada dari kalian yang sudah mampu dalam biaya hendaknya dia
menikah, karena itu akan lebih menjaga mata dan menjaga kemaluan, dan barang
siapa yang belum mampu maka hendaknya dia berpuasa karena sesungguhnya puasa
itu adalah obat baginya” (HR. Bukhori-Muslim)
6. Puasa akan menimbulkan rasa belas kasih dan perhatian
pada fakir miskin sebab apabila seseorang berpuasa maka ia akan tahu bagaimana
rasanya lapar, dan konon katanya Nabi Yusuf as, tidak makan dan tidak minum
kecuali apabila beliau sudah sangat lapar, agar ingat pada orang-orang faqir
yang kekurangan dan orang-orang yang membutuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar