بسم الله الرحمن
الرحيم
HAK
SUAMI ATAS ISTRINYA
البدر المنير في تخريج
الأحاديث والأثار الواقعة في الشرح الكبير(/ 9 46(
من
حَدِيث بُرَيْدَة قَالَ : «جَاءَ
أَعْرَابِي إِلَى رَسُول الله - صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسلم - فَقَالَ : يَا رَسُول
الله قد أسلمت فأرني شَيْئا أزدد بِهِ يَقِينا فَقَالَ : فَمَا الَّذِي تريده قَالَ
: أُدع تِلْكَ الشَّجَرَة فلتأتك ...» فَذكر حَدِيثا فِي إتْيَان الشَّجَرَة إِلَى
رَسُول الله - صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسلم - وتسليمها عَلَيْهِ ورجوعها وَفِي آخِره
«فَقَالَ
الْأَعرَابِي : ائْذَنْ لي يَا رَسُول الله أَن أقبل رَأسك ورجليك فَفعل ثمَّ
قَالَ : ائْذَنْ لي أَن أَسجد لَك فَقَالَ : لَا يسْجد أحد لأحد وَلَو أمرت أحدا أَن
يسْجد لأحدٍ لأمرت الْمَرْأَة أَن تسْجد لزَوجهَا لعظم حَقه عَلَيْهَا» . وَرَوَاهُ الْحَاكِم فِي
«مُسْتَدْركه»
Dalam
satu hadits yang diriwayatkan dari Buraidah beliau berkata “seorang a’rabiy
datang kepada Rasulullah dan berkata “wahai Rasulullah, aku telah masuk Islam.
Maka tunjukkanlah kepadaku sesuatu yang dapat menambah keyakinanku.
Rasulullah
bertanya “apakah yang kamu inginkan?”
A’rabiy
tadi menjawab “panggillah pohon itu sehingga ia datang kepadamu” singkat cerita
pohon itu datang memenuhi panggilan Rasulullah dan mengucapkan salam kepada
beliau dan setelah itu kembali lagi ketempat awalnya.
Lalu
a’rabiy tadi berkata “wahai Rasulullah, izinkan aku untuk mencium kepalamu dan
kakimu” lalu a’rabiy tadi melakukannya setelah mendapat izin dari Rasulullah.
Kemudian
a’rabiy kembali berkata “izinkan aku untuk bersujud kepadamu”
Nabi
menjawab “tidak boleh seseorang sujud kepada orang lain, seandainya aku boleh
memerintahkan seseorang untuk sujud pada orang lain, maka niscaya akan
kuperintahkan seorang istri untuk bersujud kepada suaminya karena besarnya hak
suami atas dirinya”
Hadits
di atas diriwayatkan oleh al-Hakim dalam kitab al-Mustadrak nya. Sebagaimana
keterangan dalam kitab al-badrul munir.
Hadits
lain yang senada juga diriwayatkan dari shahabat Muadz bin Jabal:
وأخرج ابن أبي شيبة وأحمد عن معاذ بن جبل قال
: قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : " لو كنت آمرا بشرا يسجد لبشر لأمرت
المرأة أن تسجد لزوجها "
Rasulullah
Saw, bersabda “seandainya aku memiliki kewenangan untuk memerintah manusia
sujud pada manusia lain, niscaya akan kuperintah seorang istri untuk sujud
kepada suaminya”
Dalam
hadits lain sebagaimana dalam zad al-masir:
عن النبي صلى الله
عليه و سلم أنه قال لو أمرت أحدا أن يسجد لأحد لأمرت المرأة أن تسجد لزوجها وقالت
ابنة سعيد بن المسيب ما كنا نكلم ازواجنا إلا كما تكلمون أمراءكم
Dari
Nabi Saw, beliau bersabda “seandainya aku boleh memerintah seseorang untuk
sujud pada orang lain, niscaya akan kuperintah seorang istri untuk sujud pada
suaminya”
Anak
perempuan Sa’id bin al-Musayyib berkata “tidaklah kami berbicara kepada suami
kami kecuali sebagaimana kami berbicara kepada para pemipin kami”
Dalam
riwayat lain dari al-Bazzar dari sayyidina Ali karramallahu wajhah:
وأخرج البزار عن علي عن رسول الله صلى الله
عليه و سلم قال : " يا معشر النساء اتقين الله والتمسن مرضاة أزواجكن فإن
المرأة لو تعلم ما حق زوجها لم تزل قائمة ما حضر غداؤه وعشاؤه "
Dari
sayyidina Ali ra, dari Rasulullah Saw, beliau bersabda “wahai sekalian wanita,
takutlah kalian kepada Allah dan carilah rido suami kalian, karena sesungguhnya
seorang istri jika tahu akan hak suaminya, maka niscaya ia akan senantiasa
berdiri. Tidak mendatangai makan paginya dan maka siangnya”
Maksudnya
tidak mendatangi makan suaminya selama suaminya masih makan. Dalam konteks ini
bukan berarti seorang istri dilarang makan bersama suaminya. Ini hanya sekedar
menggambarkan betapa seorang istri harus memuliakan suaminya.
Dalam
hadits lain diriwayatkan dari Abu Hurairah ra:
حدثنا علي بن حمشاد العدل ثنا محمد بن المغيرة
السكري بهمدان ثنا القاسم بن الحكم العرني ثنا سليمان بن داود اليمامي عن يحيى بن
أبي كثير عن أبي سلمة عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : جاءت امرأة إلى رسول الله
صلى الله عليه و سلم فقالت : يا رسول الله أنا فلانة بنت فلان قال : قد عرفتك فما
حاجتك قالت : حاجتي إلى ابن عمي فلان العابد قال رسول الله صلى الله عليه و سلم :
قد عرفته قالت : يخطبني فأخبرني ما حق الزوج على الزوجة فإن كان شيئا أطيقه تزوجته
و إن لم أطق لا أتزوج قال : من حق الزوج على الزوجة أن لو سالت منخراه دما و قيحا
و صديدا فلحسته بلسانها ما أدت حقه لو كان ينبغي لبشر أن يسجد لبشر لأمرت المرأة
أن تسجد لزوجها إذا دخل عليها لما فضله الله عليها ... الحديث
Dari
Abu Hurairah ra, beliau berkata “seorang perempuan datang kepada Rasulullah Saw
dan berkata ‘wahai Rasulullah, saya adalah fulanah binti fulan”
Rasulullah
menjawab “aku mengenalmu, apa keperluanmu?”
Perempuan
itu menjawab “keperluanku kepada anak pamanku si fulan yang ahli ibadah”
Rasulullah
menjawab “aku mengenalnya”
Perempuan
itu melanjutkan “dia datang melamarku, maka beritahulah aku apakah hak suami
atas istrinya. Jika hak itu adalah sesuatu yang mampu aku lakukan, aku akan
menikah dengannya, dan jika tidak, aku tidak akan menikah”
Rasulullah
Saw, menjawab “seandainya dari tulangnya yang busuk mengalir darah, nanah, dan
nanah yang bercampur darah lalu dia (istri) menjilatnya dengan lidahnya,
belumlah (cukup) ia menunaikan hak suami. Seandainya boleh bagi seorang manusia
untuk sujud pada manusia lain, maka niscaya akan kuperintahkan seorang istri
sujud pada suaminya ketika suaminya datang kepadanya, karena besarnya keutamaan
yang Allah Anugerahkan dalam diri suami atas istrinya”
Dalam
sebuah riwayat dari Imam Qatadah dari Ka’ab beliau berkata bahwa dihari kiamat
seorang wanita pertama kali akan ditanyakan tentang sholatnya lalu tentang hak
suaminya.
Dari
al-Hasan dari Nabi Saw, beliau bersabda “apabila seorang istri lari dari rumah
suaminya, maka sholatnya tidak akan diterima sampai ia kembali pada suaminya
dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya lalu berkata: ‘lakukanlah apapun yang
hendak engkau lakukan’
(lanjut
sabda Nabi) sesungguhnya jika seorang istri sholat dan tidak mendoakan suaminya
maka sholatnya ditolak sampai ia mendoakan suaminya” (tanbih al-Ghofilin)
Diriwayatkan
dari Anas bin Malik ra, dari Nabi Saw beliau bersabda “sesungguhnya seorang
wanita apabila ia menjalankan sholat lima waktu, berpuasa di bulan pada
bulannya (Ramadan), menjaga kemaluannya, dan taat pada suaminya, maka hendaklah
ia memilih dari pintu surga manakah ia ingin masuk”
وأخرج البيهقي عن أنس قال : جاء
النساء إلى رسول الله صلى الله عليه و سلم فقلن : " يا رسول الله ذهب الرجال
بالفضل بالجهاد في سبيل الله أفما لنا عمل ندرك به عمل المجاهدين في سبيل الله قال
رسول الله صلى الله عليه و سلم : مهنة إحداكن في بيتها تدرك عمل المجاهدين في سبيل
الله "
Dari shahabat Anas bin Malik beliau berkata: “beberapa orang
perempuan datang kepada Rasulullah Saw dan mereka berkata ‘wahai
Rasulullah, para lelaki mendapat keutamaan dengan berjihad fi sabilillah.
Apakah tidak ada amal bagi kami yang bisa menyamai terhadap pahala para
mujahidin fi sabilillah?’ Rasulullah
menjawab ‘pekerjaan kalian di rumah, menyamai pahala amal para mujahidin
fisabilillah’ (H.R al-Baihaqi)
Demikianlah
sekelumit tulisan mengenai hak suami atas istrinya, yang sebenarnya masih
banyak lagi dalil tentang hak suami atas istri. Namun hanya sedikit yang bisa
disampaikan.
Semoga
bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar