PUASA, IBADAH DENGAN SEGUDANG KEUTAMAAN bag. 2
PUASA DALAM TINJAUAN ILMU KESEHATAN
Berikut
adalah sedikit paparan dari sekian banyak hikmah berpuasa
Islam mengatur
umatnya agar senantiasa hidup disiplin, cermat, dan bijak. Termasuk dalam
makanan sekalipun.
ALLAH Azza wa Jalla
sebagai Dzat Yang Maha Pencipta segalanya. Telah Memberi aturan. Sebagaimana
dalam surah al-A’raf ayat: 31
{ كُلُواْ واشربوا وَلاَ تُسْرِفُواْ } [ الأعراف : 31 ]
“Makan dan minumlah,
dan janganlah berlebih-lebihan” (Al-A’raf:
31)
Dan juga sabda Nabi:
"كلوا واشربوا، والبسوا وتصدقوا، في غير إسراف ولا
مخيلة" (رواه البخاري)
“Makanlah
dan minumlah, berpakaianlah dan bersedekahlah dengan tanpa berlebih-lebihan dan
tanpa menyombongkan diri”
Serta sabda Nabi
lagi:
"نحن قوم لا نأكل الا عن جوع واذا اكلنا
لا نملك نفسنا من الطعام"
“Kami adalah kaum
yang tidak makan kecuali jika sudah lapar dan apabila kami makan maka tidaklah
nafsu menguasai kami atas makanan itu”
Maksud
dari berlebihan dalam ayat “dan janganlah berlebih-lebihan” adalah
janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui
batas-batas makanan yang dihalalkan. Dan dalam tafsir Ibn Katsir dijelaskan
bahwa berlebih-lebihan dalam makanan akan berdampak pada kesehatan pikiran
maupun badan.
Di
dunia ini, kita sebagai umat Islam dipersilahkan untuk makan dan minum sesuka
hati dengan syarat apa yang kita konsumsi tadi adalah barang halal, baik, dan
tidak berlebihan.
Nafsu
makan adalah nafsu alami manusia yang tidak bisa dihilangkan, sebab jika manusia
tidak makan maka ia akan mati. akan tetapi banyak dari mereka yang kadang
berlebihan dalam hal makanan. Banyaknya ragam makanan yang tersedia yang
menjanjikan sejuta kelezatan, dan didukung oleh kondisi financial yang mapan,
malah membuat banyak dari mereka yang lupa akan tujuan makan itu sendiri.
Istilahnya makan untuk hidup sudah berupa menjadi hidup untuk makan.
Sebagian
dokter mengatakan bahwa ‘obat yang tidak memiliki efek samping adalah jangan
memakan makanan sampai kau menginginkannya’.
Perkataan
sebagian ahli kedokteran ini terinspirasi dari hadits Nabi
"نحن قوم لا نأكل الا عن جوع واذا اكلنا
لا نملك نفسنا من الطعام"
“Kami
adalah kaum yang tidak makan kecuali jika sudah lapar dan apabila kami makan,
maka tidaklah nafsu makan menguasai kami atas makanan itu”
Artinya makan ketika
memang tubuh sudah butuh asupan makanan, dan berhenti pada waktunya. Yaitu
berhenti ketika apa yang dibutuhkan oleh tubuh sudah terpenuhi. Bukannya
berhenti ketika bakul sudah kosong atau kantong sudah bolong.
Manusia memiliki dua
opsi untuk menentukan derajat mereka. Pertama, cenderung menjadi malaikat.
Kedua, cenderung menjadi hewan. Ketika manusia terlalu banyak makan, maka
berarti ia telah mengedepankan aspek kehewanian mereka.
Nah,
puasa adalah salah satu momen untuk melatih manusia mengekang nafsu hewani
mereka untuk lebih dekat kepada sifat malaikat. Sekaligus menjadi momen yang
tepat untuk me-refresh organ pencernaan.
Sabda
Rosulullah:
صوموا تصحوا (الحديث او
كما قال)
“berpuasalah! Niscaya kau akan sehat”
Beberapa
hikmah dibalik puasa menurut tinjauan medis diantaranya:
1. Memberikan kesempatan organ pencernaan
untuk beristirahat
Kebanyakan orang
memiliki pola makan 3x sehari. Disadari atau tidak, kalau kita lihat, ternyata
dengan pola makan 3x sehari ini telah memberikan porsi kerja yang berat kepada
organ pencernaan karena organ pencernaan hampir tidak pernah beristirahat sama
sekali selama seseorang tidak berpuasa.
Ketika seseorang
makan, makanan yang masuk akan diproses di dalam lambung. Di dalam lambung
makanan yang masuk akan diproteksi dari potensi-potensi infeksi dengan mengatur
keasaman dengan kadar tertentu. Proses ini berlangsung selama kurang lebih
selama 4 jam. Lalu akan diteruskan sedikit demi sedikit menuju usus halus
selama kurang lebih 4 jam. Jadi total kerja organ pencernaan untuk mencerna
makanan adalah 8 jam.
Akan tetapi ketika
seseorang berpuasa dan mereka memiliki pola makan 3 x sehari, maka ini akan
memaksa organ pencernaan bekerja keras hampir tiada henti. Misalnya seperti
berikut: orang memiliki kebiasaan pola makan jam 07.00 (makan pagi) maka organ
pencernaan baru benar-benar akan selesai 8 jam kemudian atau sekitar pukul
15.00. dan jika orang tadi makan pada pukul 14.00 berarti ia kembali memberi
tugas kepada organ pencernaannya padahal kerja untuk mencerna makanan yang
pertama belum selesai. Dan ketika waktu malam semisal orang tadi makan malam
pada pukul 19.00 atau 19.30, berarti ia kembali memberi porsi kerja baru lagi
padahal proses pencernaan makanan yang sebelumnya belumlah selesai.
Inilah yang dimaksud
memberikan beban kerja yang terlalu berat bagi organ pencernaan ketika
seseorang tidak berpuasa.
Dan ketika seseorang
berpuasa, berarti ia bisa mengistirahatkan organ pencernaannya minimal 6 jam
sehari.
Memang pada saat
puasa, kuantitas makanan yang masuk tidak banyak. Akan tetapi dengan tidak
terlalu beratnya tugas organ pencernaan justru akan membuat kualitas makanan
menjadi semakin baik karena penyerapan gizi oleh tubuh akan terserap secara
optimal.
2. Menghilangkan racun dari tubuh.
Ketika seseorang
makan makanan. Bersamaan dengan masuknya makanan itu akan masuk pula beberapa
jenis bahan kimia. Sehingga jika manusia sering memasukkan makanan maka racun
atau toxin akan terkumpul di dalam tubuh sehingga tubuh menjadi kurang semangat
dan lesu.
Akan tetapi dengan
berpuasa, maka toxin yang masuk akan mudah terurai kemudian hilang dari tubuh
sehingga tubuh menjadi bersemangat. Tubuh akan terbebas dari racun atau minimal
akan meminimalisir keberadaan racun di dalam tubuh.
Saya awalnya kurang
percaya bahkan hampir tidak percaya saat ada yang mengatakan pada saat perut
kenyang maka anggota tubuh akan lemah. Akan tetapi saat perut tidak kenyang
maka seluruh anggota tubuh akan sehat. Atau kira-kira seperti itulah… dan
ternyata setelah membaca keterangan di atas saya menjadi yakin bahwa apa yang
dikatakan ulama bukan sekedar tinjauan menurut kapasitas mereka sebagai ulama,
akan tetapi juga tinjauan dari segi ilmu kesehatan.
3. Puasa meningkatkan kekebalan tubuh
Orang yang berpuasa
saat berpuasa pada hari pertama hingga hari ke enam, tidak ditemukan pertubuhan
sel darah putih. Akan tetapi ketika memasuki hari ketujuh hingga hari ke
sepuluh, maka sel darah putih akan tumbuh pesat. Perkembangan sel darah putih
ini secara otomatis akan menaikkan kekebalan tubuh dan melawan peradangan
seperti radang tenggorokan, radang hindung, radang amandel, radang persendian,
usus dan lambung.
4. Mencerdaskan otak.
Ketika seseorang
kenyang maka darah akan disalurkan untuk membantu proses pencernaan. Akan
tetapi jika pada organ pencernaan kosong maka darah akan disalurkan menuju
otak.
Dalam sebuah hadits
Rosulullah bersabda:
من جاع بطنه عظمت فكرته وفطنت قلبه
“barang siapa yang
perutnya lapar maka ia akan memiliki pemikiran yang besar dan hati yang cerdas”
Dan dalam sebuah
nasehat yang disampaikan oleh Luqman al-hakim kepada anaknya:
يا بني اذا امتلأت المعدة نامت الفكرة وخرست الحكمة وقعدة الاعضاء عن
العبادة
“wahai anakku,
apabila perut terisi penuh (makanan), (maka) akan tertirdurlah pemikiran,
kebijaksanaan jadi membisu, dan anggota tubuh akan duduk malas untuk beribadah”
5. Menguatkan jantung
Dengan berpuasa akan
membantu meringankan kerja jantung, membersihkan darah sehingga ketika darah
yang masuk ke jantung adalah darah bersih maka kerja jantung akan menjadi
ringan.
Jantung manusia
berdetak hingga 80 kali per menit, dan ketika seseorang berpuasa maka detak
jantung akan berkurang hingga 60 kali per menit. Dengan ini mengurangi beban
kerja jantung hingga 28.000 kali. Mengurangi aktivitas jantung hingga 75%
sehingga kinerja jantung pun akan maksimal.
Demikianlah sedikit
cuplikan dari manfaat hikmah berpuasa yang ditinjau dari sisi medisnya.
Sebenarnya masih banyak lagi manfaat puasa menurut ilmu kesehatan. Akan tetapi
karena keterbatasan referensi, hanya sekelumit ini yang bisa saya tuliskan.
والله اعلم
Tidak ada komentar:
Posting Komentar