Rabu, 24 Mei 2017

hikmah puasa bagian 3



Pendapat sebagian ulama terkemuka

Pertama, sesungguhnya puasa berfungsi menguatkan kehendak akal dari pada nafsu. Apabila seseorang sudah berlatih secara sempurna, maka akal akan menjadi pemimpin dalam dirinya, bukan nafsu. Dan itu adalah landasan yang kuat untuk menjadi golongan sebaik-baik manusia.

Kedua, puasa berfungsi untuk menjaga diri karena ALLAH Swt, dan malu kepada ALLAH Swt. Karena sesungguhnya apabila seseorang bernafsu terhadap sesuatu sedangkan dia berpuasa maka dia akan meninggalkan sesuatu tersebut karena ALLAH Swt,  dan akan tertanam rasa untuk menjaga diri karena ALLAH Swt, serta menguatkan perasaan betapa Agung ALLAH Swt. Dan seandainya setiap orang menjaga diri seperti itu, maka niscaya tidak akan ditemukan orang-orang yang berbuata dosa, orang-orang yang kuat tidak akan menindas yang lemah, dan dunia akan menjadi layaknya surga firdaus dalam kenikmatannya, kejernihannya, dan kesucian hati para penduduknya.

Ketiga, puasa berfungsi untuk mengingatkan pada keadaan orang-orang fakir sehingga timbul rasa berbagi dan rasa kasih pada mereka. Bukankah seseorang tidak akan tahu pada sesuatu apabila ia sudah merasakannya sendiri, begitu pula orang yang tidak pernah lapar tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya menjadi orang kelaparan.

Keempat, dengan berpuasa kita akan benar-benar tahu nikmat-nikmat yang diberikan oleh ALLAH Swt, sebab sesuatu tersebut tidak dapat diketahui secara benar kecuali apabila ia sudah tidak ada. Semisal contoh, orang sehat tidak akan sadar kecuali bila ia diserang penyakit.

Kelima, hikmah yang berikutnya adalah dengan berpuasa, kita akan mengetahui kelemahan dan kebutuhan kita sebagai manusia. Ketika kesadaran akan kebutuhannya sebagai manusia itu datang, maka hilanglah rasa sombongnya karena ia tahu bahwa dirinya hanyalah makhluk yang lemah yang butuh makan dan minum. Ketika seseorang sadar akan siapa sebenarnya dirinya, maka ia akan berakhlak baik kepada Allah maupun kepada sesama makhluk Allah.

Keenam, sesungguhnya manusia jika syahwatnya kuat, maka ia akan merasa hebat. Akan tetapi ketika syahwatnya dibelenggu, maka jiwanya akan menjadi tenang sehingga ia akan kembali kepada Allah dan dapat menyadari dirinya yang sebenarnya. Obat hati dan ketenangan jiwa yang sebenarnya adalah apabila seseorang dekat kepada Allah. Karena pada hakikatnya manusia tak mampu berdiri tanpa Allah.

Ketujuh, di dalam puasa kita seakan berada di alam ruhani seperti layaknya malaikat. Karena sepanjang hari kita tidak disibukkan oleh hawa nafsu, melainkan diisi dengan dzikir, sholat, membaca al-Qur’an, ataupun merenungi ciptaan Allah.
Kedelapan, di dalam puasa ada manfaat bagi kesehatan tubuh.

Hikmah dalam berpuasa ini amatlah banyak. Karena perintah Allah pastilah memiliki manfaat untuk kita baik dalam hubungan kita kepada Allah ataupun untuk kemaslahatan kita terhadap diri kita sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penjelasan tentang birrul walidain (berbuat baik kepada kedua orang tua)

بسم الله الرحمن الرحيم { وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِن...