Kamis, 11 Mei 2017

dalil-dalil Hadits tentang Alam Kubur



بسم الله الرحمن الرحيم
AZAB KUBUR
HADITS-HADITS TENTANG ADZAB KUBUR
Setelah ruh keluar dari jasad
Madzhab ulama salaf menyatakan bahwa apabila seseorang telah meninggal maka ia berada dalam nikmat atau adzab, dan nikmat atau adzab tadi dapat dirasakan oleh tubuh maupun ruhnya.
ruh akan tetap mendapat nikmat ataupun adzab setelah berpisah dari jasad dan terkadang ruh akan kembali ke jasad sehingga jasad juga akan merasakan apa yang dirasakan ruh.
Ketika hari kiamat datang, ruh akan dikembalikan ke jasad dan mereka akan bangun dari kubur mereka menuju Rabbul ‘alamin.
Hadits-hadits tentang adzab kubur
ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: مَرَّ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بِقَبْرَيْنِ فَقَالَ: إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لاَ يَسْتَبْرِى مِنَ الْبَوْلِ وَأَمَّا الآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا نِصْفَيْنِ فَغَرَزَ فِي كلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ لِمَ فَعَلْتَ هذَا قَالَ: لَعَلَّهُ يُخَفَّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا (رواه الشيخان)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radiyallahu anhuma beliau berkata: “Nabi berjalan melewati dua kuburan lalu beliau bersabda “sesungguhnya keduanya (penghuni kubur) sedang di siksa, dan tidaklah mereka disiksa karena dosa besar. Adapun salah satu dari keduanya adalah karena tidak menutupi saat buang air kecil, dan yang lain berjalan sambil menebar fitnah” kemudian Nabi Muhammad mengambil pelepah kurma basah, mematahkannya menjadi dua bagian lalu menanamkan satu di setiap kubur tersebut. Para sahabat bertanya “mengapa engkau melakukan itu wahai Rasulullah?” beliau bersabda “barangkali itu akan meringankan keduanya selagi keduanya basah” (HR. Bukhari-Muslim)
Hadits ini menceritakan bahwa adzab kubur itu ada. Hadits ini juga menjadi jawaban kenapa kita menaburkan bunga di kuburan. Jawabannya adalah karena tumbuh-tumbuhan dapat bertasbih kepada Allah, sehingga ketika di atas kuburan itu ditaruh tumbuh-tumbuhan yang masih segar, maka insya Allah, tasbih dari tumbuhan itu akan bermanfaat dengan izin Allah, untuk penghuni kubur tadi. Ini adalah pemahaman dari para ulama salaf mengenai hadits ini. Sebagaimana yang diterangkan dalam kitab-kitab salaf.
Hadits yang kedua
وَحَدَّثَنِى زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنِى الأَوْزَاعِىُّ حَدَّثَنَا حَسَّانُ بْنُ عَطِيَّةَ حَدَّثَنِى مُحَمَّدُ بْنُ أَبِى عَائِشَةَ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِذَا فَرَغَ أَحَدُكُمْ مِنَ التَّشَهُّدِ الآخِرِ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ ». (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah ra, beliau berkata: Rasulullah bersabda “apabila kalian telah selesai membaca tasyahhud akhir, maka berlindunglah kepada Allah dari empat hal, dari adzab neraka jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah ketika hidup maupun setelah kematian, dan dari keburukan almasih ad-dajjal" (H.R. Muslim)
Hadits ketiga
عن جابر عن أم مبشر قالت : دخل علىَّ النبى  - صلى الله عليه وسلم - وأنا فى حائط من حوائط بنى النجار فيه قبور منهم قد ماتوا فى الجاهلية قالت فخرج فسمعته وهو يقول استعيذى بالله من عذاب القبر قلت يا رسول الله للقبر عذاب فقال إنهم ليعذبون فى قبورهم عذابا تسمعه البهائم (ابن أبى شيبة والبيهقى فى كتاب عذاب القبر)
Dari Ummi Mubassyir beliau berkata “Rasulullah saw, datang kepadaku dan berkata “berlindunglah kepada Allah dari adzab kubur” lalu aku bertanya “wahai Rasulullah, apakah di kubur juga ada adzab?” beliau menjawab “sesungguhnya mereka di adzab dikuburnya dengan adzab yang dapat di dengar oleh hewan ternak” (H.R. Ibnu Abi Syaibah dan al-Baihaqi dalam kitab adzabul qabri)
Sebenarnya masih banyak lagi hadits tentang adzab kubur, dan banyak sekali hadits shohih yang menjelaskan tentang adanya adzab kubur.
Adzab kubur adalah adzab di alam barzakh, dan orang yang pantas mendapatkan adzab kubur akan mendapatkannya, entah itu apakah jasadnya dikubur ataukah tidak.
Bahkan seandainya orang itu mati dimakan hewan buas, terbakar hingga menjadi debu, mati tenggelam di laut dan lain sebagainya, ruhnya tetap akan mendapatkan adzab begitu pula tubuhnya jika orang tersebut adalah orang yang berhak mendapatkan adzab kubur.[1]




[1] Ibnu Qayyim al-Jauziyah, ar-Ruh, darul kotob al-ilmiyah, Beirut Libanon (2004) hal.68

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penjelasan tentang birrul walidain (berbuat baik kepada kedua orang tua)

بسم الله الرحمن الرحيم { وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِن...